sbnBAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Media Visual
Media visual merupakan
penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana
menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga penerima
pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Apabila dikaitkan antara media visual
dan pembelajaran maka pembelajaran itu sebagai media pembelajarannya. Dipilih
media visual karena kita harus ingat bahwa peserta didik khususnya anak-anak
terutama siswa Sekolah Dasar karena mereka membuktikan sendiri dengan mata
mereka, kemudian media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan
atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar,
teks, gerak dan animasi yang disesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik
peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak
menjenuhkan.
Media berbasis visual
memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat
memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan
memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat peserta didik dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar
menjadi efektif, visual ditempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta
didik harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses
informasi. Dengan demikian media visual dapat diartikan sebagai alat
pembelajaran yang hanya bisa dilihat untuk memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan akan isi materi pelajaran. Bentuk visual bisa berupa:
1. Gambar
Representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana
tampaknya suatu benda.
2. Diagram
yang melukiskan hubungan-hubungan dan konsep, organisasi, dan struktur isi
materi.
3. Peta
yang menunjukkan hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi.
4. Grafik
seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau
kecenderungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka-angka.
Gerakan yang mendasari
terwujudnya bidang dan teknologi pengajaran seperti sekarang adalah lahirnya
konsep alat bantu visual pada tahun 1923. Alat bantu visual dalam konsep media
pembelajaran visual adalah setiap gambar, model, benda atau alat-alat lain yang
memberikan pengalaman visual yang nyata pada peserta didik. Alat bantu visual
ini bertujuan:
1. Memperkenalkan,
membentuk, memperkaya serta memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak
kepada peserta didik.
2. Mengembangkan
sikap-sikap yang dikehendaki.
3. Mendorong
kegiatan peserta didik yang lebih lanjut.
Keberhasilan penggunaan
media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan-bahan
visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan
mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama
dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi atau
situasi. Meskipun perancang media pembelajaranbukan seorang pelukis dengan
latar belakang profesional, ia sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan
penuntun dalam rangka memenuhi kebutuhan penggunaan media berbasis visual.
Jika mengamati
bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain. Yang ada disekitar kita, seperti
majalah, iklan-iklan, papan informasi, kita akan menemukan banyak gagasan untuk
merancang bahan visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan
ditampilkan. Tataan elemen-elemen itu harus dapat menimbulkan visual yang dapat
dimengerti, dapat dibaca dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu
menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.
B.
Macam-Macam
Media Visual
1. Media yang tidak dapat diproyeksikan
a. Media realita adalah benda nyata.
Benda tersebut tidak harus dihadirkan diruang kelas, tetapi siswa dapat melihat
langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan
pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk
hidup, ekosistem dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam
wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang
sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai
pengganti realita. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan,
pernafasaan, peredaran darah, sitem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis, tergolong media visual
yang menyalurkan pesan-pesanmelalui simbol-simbol visual. Grafis sebagai media
pengajaran dapat mengkombinasikan fakta-fakta,gagasan-gagasan secara jelas dan
kuat melalui perpaduan antara ungkapan kata-kata dan gambar. Pengungkapan itu
bisa dalam bentuk sket,diagaram,grafik. Kata-kata dan angka dipergunakan sebagi
judul dan penjelasan terhadap grafik,bagan,diagaram,poster,kartun dan komik. Sedangakan sket, lambang
dan bahkan foto dipergunakan pada media grafis unguk mengartikan kata,
pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya sebagai penyajian grafis. Nilai
media grafis terletak pada kemampuan dlam menarik perhatian, minat dalam
menyampaikan jenis informasi tertentu secara cepat. Peran utamanya adalah
memvisualisasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan dalam bentuk yang ringkas dan
padat. Misalnya, sebuah bagan ilmu hayat tentang pembelahan sel dapat
mengikhtisarkan atau meringkas proses secara lengkap dari mitosis. Suatu bagan
organisasi kantor dapat memperlihatkan dengan sekilas pandang saluran-saluran
tanggung jawab dan fungsi bagian-bagiannya dari suatau grafik demografi wilayah
tertentu dengan segera bisa dilihat laju pertumbuhan penduduknya, dan
seterusnya.
Dengan kata lain, medi grafis dapat
didenfisinikan sebagai media yang mengkombinasikan faktadan gagasan secara
jelas, kuat dan terpadu, melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar.
Media ini sangat tepat untuk tujuan menyampaian informasi dalam bentuk
rangkuman yang dipadatkan.
Media grafis yang baik hendaknya
mengembangkan daya imajinasi atau cerita anak didik. Daya imajinasi dapat
ditimbulkan dengan menata dan menyusun undur-unsur visual dalam materi
pengajaran. Dalam merancang media pengajaran perlu memperhatikan beberapa
patokan, antara lain kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan,
garis, bentuk, tekstur, ruang dn warna.
KESEDERHANAAN dalam tat letak media
pengajaran tampak pada gambar yang cukup besar dan jelas rincian pokoknya.
lambang-lambang gambarnya harus diberi garis yang cukup tebal karena ingin
ditonjolkan pentingnya, tetapi rincian penjelasannya cukup dengan garis-garis
tipis saja. Dalam hal ini harus terlihat jelas perbedaan antara latar depan dan
latar belakang, unsur pokok yang ditonjolkan. Tidak perlu hiasan-hiasan lain
dibubuhkan kepadayanya, sebab akan membinggungkan para pengamat ( siswa ). Perhatian siswa
harus dipusatkan pada gagasan pokok atau inti pelajaran. Karena penggambaran
ditujukan pada media instruksional itu harus dibatasi. Pakailah kata-kata
dengan huruf sederhana, kalimat-kalimatnya ringkas tetapi padat dan mudah
dipahami siswa.
KETERPADUAN ,
mengandung pengertian ada hubungan erat di antara berbagai unsur visual
sehingga secara keseluruhannya berfungsi padu. Hal itu dapat dicapai dengan
mempergunakan unsur-unsur yang saling tumpang tindih, penggunaan panah-panah
penunjuk arah dan unsur-unsur visual lain, misalnya garis, bentuk, tekstur,
warna, dan ruang.
PENEKANAN, memegang
peranan penting dalam penyajian media pengajaran, walaupun penyajian visual
bersifat tunggal, dengan satu gagasan pokoknya, memiliki keterpaduan,
seringkali memerlukn penekanan pada hanya satu unsur saja yang justru
memerlukan penekanan pada hanya satu unsur saja yang justru memerlukan titik
perperspektifdan unsur-unsur visual seperti garis, bentuk, tekstur, warna, dan
ruang, dibubuhkan kepada satu unsur pokok tersebut cukup memadai.
KESEIMBANGAN, mencangkup
dua macm yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau
simetris. Keseimbangan formal tampak pada susunan unsur-unsur visualnya
terbagidua bagian yang sama sebangun. Sedangkan kseimbangan asimetris
unsur-unsur visualnya ditata sedemikian rupa seimbang tetapi tidak simetris.
Keseimbangan formal sifatnya statis, sebaliknya keseimbangan informal bersifat
dinamis, ampak lebih hidup dan menarik perhatian siswa. Menyusun tata letak
media visual dengan keseimbangan informal, perlu keberanian dalam merancang dan
menciptakan kreativitas. Judul-judul untuk keseimbangan simetris huruf-hurufnya
bersifat formal, disertai penempatan huruf yang tepat untuk menjaga agar
keseimbangan sebangun bisa tetap dipertahankan. Sedangkan susunan yang informal
bila judulnya dipadukan dengan sket atau gambar, dapat menonjolkan judul
sehingga menarik perhatian, selain itu mengurngi masalah titik tengah yang
tidak perlu diperhatikan. Untuk memperoleh komposisi yang bagus, cobalah
berbagai unsur visual ditata, sebelum huruf-huruf, keterangan, tanda-tanda lain
dituliskan. Menggunakan unsur-unsurvisual seperti garis, tekstur, ruang,
penekanan, dan lain-lain untuk menarik perhatian para siswa.
GARIS, dalam
pesan-pesan visual dapat berfungsi untuk
menghubungkan berbagai unsur bersama-sama, serta mengarahkan pengamat dalam
mempelajari usur visual dalam urut-urutan khusus. Fungsi garis sebagai unsur
visual adalah sebagai penuntun bagi para pengamat (siswa), dalam mempelajari
rangkaian rangkaian konsep, gagasan, makna atau isi pelajaran yag tersirat di
dalam media visual yang dipertunjukkan.
BENTUK,
perlu diperhatikan dalam merancang media pegajaran suatu bentuk yang tida
lazim, dapat memberikan perhatian khusus kepada media visual, maka media
pengajaran semacam itu mampu menarik minat para siswa secara efektif. Bentuk
sebagai unsur visual diperlukan dalam sebuah pameran.
RUANG, merupakan
unsur visual yang penting dalam merancang media pengajaran. Ruang terbuka yang
mengelilingi unsur-unsur visual dan kata-kata, akan menghindarkan kesan
berdesakan. Hanya dengan pemanfaatan ruang secara hati-hatilah berbagai unsur
visual dari sebuah rancangan media visual aka menjadi efektif.
TEKSTUR, adalah
unsur visual yang memungkinkan timbul suatu kesan kasar atau halusnya permukaan.
Tekstur juga bisa dipergunakan seperti warna dalam hal penekanan, aksentuasi,
atau pemisahan, serta dapat menambah kesan keterpaduan.
WARNA,
merupakan penambahan yang penting untuk sebagian besar media visual, tetapi
pemakaiannya harus hemat dan hati-hati bila menghendaki dampaknya yang terbaik.
Pakailah warna dengan maksud memberikan kesan pemisahan, penekananketerpaduan
unsur-unsur visual. Pilihlah warna-warna yang memberikan kesan harmonis.
Sebaliknya bila mempergunakan warna-warnayang kumuh akan sangat mengganggu
pengamatan siswa, sehingga dapat mengalihkan perhatian mereka dari pesan
penting yang seharusnya disimak.
Pada dasarnya ada 5 macam warna
pokok, yaitu merah, biru, kuning, hitam dan putih. Untuk memperoleh warna
harmonis bisa dikerjakan dengan cara mendekatkan warna-warna tertentu, misalnya
warna merah dengan violet, kuning dengan hijau, biru tua dengan biru muda dan
seterusnya. Menurut teori warna, ada beberapa warna yang memberi kesan dekat
misalnya warna merah, sebaliknya warna biru memberi kesan lebih kecil dari
ukurannya sebenarnya. Dengan demikian dalam memilih warna untuk keperluan
materi pengajaran, perlu perhitungan secermat mungkin.
2. Media
Proyeksi
a. Transparansi
OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata
letak
ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanoa
harus membelakangi siswa ).
Perangkat
media transparasi meliputi perangkat lunak (overhead transparancy / OHT) dan
perangkat keras (Overhead projector / OHP ). Teknik pembuatan media
transparasi, yaitu:
-
Mengambil dari bahan cetak dengan tejnik
tertentu
-
Membuat sendiri secara manual
b.
Film bingkai / slide adalah film transparan
yang umumnya berukuran 33mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket
berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain.
Manfaat film bingkai hampir sama dengan
transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang
praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
C.
Prinsip-prinsip
pemilihan Media Sosial
1. Ketepatan
dalam pemilihan dimana menyebabkan proses pembelajarn menjadi lancar dan materi
yang disampaikan dapat dipahami oleh
peserta didik.
2. Usahakan
visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan,
dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati karena gambar
yang amat rinci dengan realismesulit
diproses dan dipelajari bahkan seringkali mengganggu perhatian siswa untuk
mengamati apa yang seharusnya diperhatikan
3. Media
visual yang dibuat dan digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menekankan informasi sasaran (yang
terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
4. Gunakan
gambar atau grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum
menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa
mengorganisasikan informasi.
5. Gunakan
gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya dengan menampilkan
konsep-konsep yang divisualkan itu secara berdampingan.
6. Ulangi
sajian visual dan libatkan siswa meningkatkan daya ingat. Meskipun sebagian
visual dapat dengan mudah diperoleh informasinya, sebagian lagi memerlukan
pengamatan dengan hati-hati. Untuk visualnya yang kompleks siswa perlu dimint
untuk mengamatinya, kemudian mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut
setelah menganalisis dan memikirkan informai yang terkandung dalam visual itu.
Jika perlu, siswa diarahkan kepada informasi penting secara rinci.
7. Hindari
visual yang tidak berimbang
8. Tekankan
kejelasan dan ketepatan dalam semua visual
9. Visual
yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca
10. Visual,
khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks
11. Visual
yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila
jumlah objekdalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar
terbatas, jumlah aksi terpisah yang penting yang pesan-pesannya harus
ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas dan semua objek dan aksi yang
dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda.
12. Unsur-unsur
pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari
unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
13. Caption
(keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual
seperti lumpur, kemiskinan, dan lain-lain, memberi nama orang, tempat, atau
objek, menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum
atau sesudahnya, dan menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang
kerjakan, pikirkan, atau katakan.
14. Warna
harus digunakan secara realistik
15. Warna
dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan
komponen-komponen.
D. Manfaat
Media Visual
1.
Media visual dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman tiap
peserta didik berbeda-beda tergantung dari factor-faktor yang menentukan
kekayaan pengalaman anak,seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong,dan
sebagainya.media pembelajaran dapat mengatasi hal tersebut. Jika peserta didik
tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari.maka obyeknyalah yang di
bawa ke peserta didik. Obyek yang di mkasud bias dalam bentuk nyata,
miniature,model, maupun bentuk gambar-gambaryang dapat disajikan secara audio
visual dan audial.
2.
Media visual memungkinkan adanya
interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
3.
Media visual dapat menanamkan konsep
dasar,yang benar ,konkrit dan realistiskan.
4.
Media visual membangkiktan .keinginan
dan minat baru
5.
Media visual akan mengakibatkan
perubahan efektif ,kognitif dan psikomotorik
6.
Meningkatkan daya tarik dan perhatian
siswa.
E.
Kelebihan
dan Kekurangan Media Visual
1. Kelebihan
media visual
a. Menarik
Beberapa
penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media
penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat
mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
b. Lebih mudah diingat
Bentuk nyata, gambar, atau gambar bergerak akan lebih
mudah diingat oleh para peserta didik.
c. Variatif
Karena
jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang
ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan
bagi para peserta didiknya.
d. Dapat melibatkan anak untuk
menggunakannya
Maksudnya
disini, apabila media pembelajaran visual yang digunakan adalah media
pembelajaran non proyeksi, para peserta didik dapat dengan langsung menyentuh dan
belajar menerangkannya juga
e.
Repeatable, yaitu dapat dibaca
berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.
f.
Analisa lebih tajam, dapat membuat orang
benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat
membut orang berfikir lebih spesifik dari tulisan tersebut.
g.
Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki peserta didik
h.
Dapat menanamkan konsep yang benar
i.
Dapat membangkitkan keinginan dan minat
baru
j.
Meningkatkan daya tarik dan perhatian
siswa
k.
Dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran
l.
Memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan
m.
Dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata
2. Kekurangan
media visual
a. Sulit dibawa bawa
Beberapa media pembelajaran visual yang memiliki ukuran besarcukup
menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media
pembelajaran visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda
penunjang yang cukup merepotkan utnuk selalu dibawa-bawa
b. Membutuhkan listrik
Untuk media pembelajarn visual yang diproyeksikan, harus membutuhkan listrik.
Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup
membahayakan apabila tidak digunakan dengan hati-hati.
c. Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak
Salah satu keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan
juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga,
karena apabila digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat
menjadi cepat rusak.
d. Lambat
dan kurang pratis karena memerlukan pengamatan yang ekstra hati-hati
e. Tidak
adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak didengar.
Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan
f. Visual
yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang
mewakili isi berita
g. Biaya
produksi cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya
sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat
h. Pesan
atau informasi yang panjang/rumit mengharuskan untuk membagi kedalam beberapa
bahan visual yang mudah dibaca dan dipahami
i.
Perlu adanya keterpaduan yang mengacu
kepada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual sehingga ketika
diamati akan berfungsi secara bersama-sama