Social Icons

Sabtu, 16 November 2013

MEDIA VISUAL





 sbnBAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Visual
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu sebagai media pembelajarannya. Dipilih media visual karena kita harus ingat bahwa peserta didik khususnya anak-anak terutama siswa Sekolah Dasar karena mereka membuktikan sendiri dengan mata mereka, kemudian media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang disesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan.
Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat peserta didik dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual ditempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Dengan demikian media visual dapat diartikan sebagai alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat untuk memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan akan isi materi pelajaran. Bentuk visual bisa berupa:
1.      Gambar Representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda.
2.      Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan dan konsep, organisasi, dan struktur isi materi.
3.      Peta yang menunjukkan hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi.
4.      Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau kecenderungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka-angka.
Gerakan yang mendasari terwujudnya bidang dan teknologi pengajaran seperti sekarang adalah lahirnya konsep alat bantu visual pada tahun 1923. Alat bantu visual dalam konsep media pembelajaran visual adalah setiap gambar, model, benda atau alat-alat lain yang memberikan pengalaman visual yang nyata pada peserta didik. Alat bantu visual ini bertujuan:
1.      Memperkenalkan, membentuk, memperkaya serta memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak kepada peserta didik.
2.      Mengembangkan sikap-sikap yang dikehendaki.
3.      Mendorong kegiatan peserta didik yang lebih lanjut.
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi atau situasi. Meskipun perancang media pembelajaranbukan seorang pelukis dengan latar belakang profesional, ia sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan penuntun dalam rangka memenuhi kebutuhan penggunaan media berbasis visual.
Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain. Yang ada disekitar kita, seperti majalah, iklan-iklan, papan informasi, kita akan menemukan banyak gagasan untuk merancang bahan visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan. Tataan elemen-elemen itu harus dapat menimbulkan visual yang dapat dimengerti, dapat dibaca dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.

B.     Macam-Macam Media Visual
1.      Media yang tidak dapat diproyeksikan
a.       Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan diruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, ekosistem dan organ tanaman.
b.      Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasaan, peredaran darah, sitem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c.       Media grafis, tergolong media visual yang menyalurkan pesan-pesanmelalui simbol-simbol visual. Grafis sebagai media pengajaran dapat mengkombinasikan fakta-fakta,gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan kata-kata dan gambar. Pengungkapan itu bisa dalam bentuk sket,diagaram,grafik. Kata-kata dan angka dipergunakan sebagi judul dan penjelasan terhadap grafik,bagan,diagaram,poster,kartun dan komik. Sedangakan sket, lambang dan bahkan foto dipergunakan pada media grafis unguk mengartikan kata, pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya sebagai penyajian grafis. Nilai media grafis terletak pada kemampuan dlam menarik perhatian, minat dalam menyampaikan jenis informasi tertentu secara cepat. Peran utamanya adalah memvisualisasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan dalam bentuk yang ringkas dan padat. Misalnya, sebuah bagan ilmu hayat tentang pembelahan sel dapat mengikhtisarkan atau meringkas proses secara lengkap dari mitosis. Suatu bagan organisasi kantor dapat memperlihatkan dengan sekilas pandang saluran-saluran tanggung jawab dan fungsi bagian-bagiannya dari suatau grafik demografi wilayah tertentu dengan segera bisa dilihat laju pertumbuhan penduduknya, dan seterusnya.
 Dengan kata lain, medi grafis dapat didenfisinikan sebagai media yang mengkombinasikan faktadan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu, melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar. Media ini sangat tepat untuk tujuan menyampaian informasi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan.
                        Media grafis yang baik hendaknya mengembangkan daya imajinasi atau cerita anak didik. Daya imajinasi dapat ditimbulkan dengan menata dan menyusun undur-unsur visual dalam materi pengajaran. Dalam merancang media pengajaran perlu memperhatikan beberapa patokan, antara lain kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang dn warna.
KESEDERHANAAN  dalam tat letak media pengajaran tampak pada gambar yang cukup besar dan jelas rincian pokoknya. lambang-lambang gambarnya harus diberi garis yang cukup tebal karena ingin ditonjolkan pentingnya, tetapi rincian penjelasannya cukup dengan garis-garis tipis saja. Dalam hal ini harus terlihat jelas perbedaan antara latar depan dan latar belakang, unsur pokok yang ditonjolkan. Tidak perlu hiasan-hiasan lain dibubuhkan kepadayanya, sebab akan membinggungkan  para pengamat ( siswa ). Perhatian siswa harus dipusatkan pada gagasan pokok atau inti pelajaran. Karena penggambaran ditujukan pada media instruksional itu harus dibatasi. Pakailah kata-kata dengan huruf sederhana, kalimat-kalimatnya ringkas tetapi padat dan mudah dipahami siswa.
KETERPADUAN , mengandung pengertian ada hubungan erat di antara berbagai unsur visual sehingga secara keseluruhannya berfungsi padu. Hal itu dapat dicapai dengan mempergunakan unsur-unsur yang saling tumpang tindih, penggunaan panah-panah penunjuk arah dan unsur-unsur visual lain, misalnya garis, bentuk, tekstur, warna, dan ruang.
PENEKANAN, memegang peranan penting dalam penyajian media pengajaran, walaupun penyajian visual bersifat tunggal, dengan satu gagasan pokoknya, memiliki keterpaduan, seringkali memerlukn penekanan pada hanya satu unsur saja yang justru memerlukan penekanan pada hanya satu unsur saja yang justru memerlukan titik perperspektifdan unsur-unsur visual seperti garis, bentuk, tekstur, warna, dan ruang, dibubuhkan kepada satu unsur pokok tersebut cukup memadai.
KESEIMBANGAN, mencangkup dua macm yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau simetris. Keseimbangan formal tampak pada susunan unsur-unsur visualnya terbagidua bagian yang sama sebangun. Sedangkan kseimbangan asimetris unsur-unsur visualnya ditata sedemikian rupa seimbang tetapi tidak simetris. Keseimbangan formal sifatnya statis, sebaliknya keseimbangan informal bersifat dinamis, ampak lebih hidup dan menarik perhatian siswa. Menyusun tata letak media visual dengan keseimbangan informal, perlu keberanian dalam merancang dan menciptakan kreativitas. Judul-judul untuk keseimbangan simetris huruf-hurufnya bersifat formal, disertai penempatan huruf yang tepat untuk menjaga agar keseimbangan sebangun bisa tetap dipertahankan. Sedangkan susunan yang informal bila judulnya dipadukan dengan sket atau gambar, dapat menonjolkan judul sehingga menarik perhatian, selain itu mengurngi masalah titik tengah yang tidak perlu diperhatikan. Untuk memperoleh komposisi yang bagus, cobalah berbagai unsur visual ditata, sebelum huruf-huruf, keterangan, tanda-tanda lain dituliskan. Menggunakan unsur-unsurvisual seperti garis, tekstur, ruang, penekanan, dan lain-lain untuk menarik perhatian para siswa.
GARIS, dalam pesan-pesan visual  dapat berfungsi untuk menghubungkan berbagai unsur bersama-sama, serta mengarahkan pengamat dalam mempelajari usur visual dalam urut-urutan khusus. Fungsi garis sebagai unsur visual adalah sebagai penuntun bagi para pengamat (siswa), dalam mempelajari rangkaian rangkaian konsep, gagasan, makna atau isi pelajaran yag tersirat di dalam media visual yang dipertunjukkan.
BENTUK, perlu diperhatikan dalam merancang media pegajaran suatu bentuk yang tida lazim, dapat memberikan perhatian khusus kepada media visual, maka media pengajaran semacam itu mampu menarik minat para siswa secara efektif. Bentuk sebagai unsur visual diperlukan dalam sebuah pameran.
RUANG, merupakan unsur visual yang penting dalam merancang media pengajaran. Ruang terbuka yang mengelilingi unsur-unsur visual dan kata-kata, akan menghindarkan kesan berdesakan. Hanya dengan pemanfaatan ruang secara hati-hatilah berbagai unsur visual dari sebuah rancangan media visual aka menjadi efektif.
TEKSTUR, adalah unsur visual yang memungkinkan timbul suatu kesan kasar atau halusnya permukaan. Tekstur juga bisa dipergunakan seperti warna dalam hal penekanan, aksentuasi, atau pemisahan, serta dapat menambah kesan keterpaduan.
WARNA, merupakan penambahan yang penting untuk sebagian besar media visual, tetapi pemakaiannya harus hemat dan hati-hati bila menghendaki dampaknya yang terbaik. Pakailah warna dengan maksud memberikan kesan pemisahan, penekananketerpaduan unsur-unsur visual. Pilihlah warna-warna yang memberikan kesan harmonis. Sebaliknya bila mempergunakan warna-warnayang kumuh akan sangat mengganggu pengamatan siswa, sehingga dapat mengalihkan perhatian mereka dari pesan penting yang seharusnya disimak.
            Pada dasarnya ada 5 macam warna pokok, yaitu merah, biru, kuning, hitam dan putih. Untuk memperoleh warna harmonis bisa dikerjakan dengan cara mendekatkan warna-warna tertentu, misalnya warna merah dengan violet, kuning dengan hijau, biru tua dengan biru muda dan seterusnya. Menurut teori warna, ada beberapa warna yang memberi kesan dekat misalnya warna merah, sebaliknya warna biru memberi kesan lebih kecil dari ukurannya sebenarnya. Dengan demikian dalam memilih warna untuk keperluan materi pengajaran, perlu perhitungan secermat mungkin.
2.      Media Proyeksi
a.       Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata
letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanoa harus membelakangi siswa ).





Perangkat media transparasi meliputi perangkat lunak (overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP ). Teknik pembuatan media transparasi, yaitu:
-          Mengambil dari bahan cetak dengan tejnik tertentu
-          Membuat sendiri secara manual
b.       Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 33mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain.






Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

C.    Prinsip-prinsip pemilihan Media Sosial
1.      Ketepatan dalam pemilihan dimana menyebabkan proses pembelajarn menjadi lancar dan materi yang disampaikan  dapat dipahami oleh peserta didik.
2.      Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati karena gambar yang  amat rinci dengan realismesulit diproses dan dipelajari bahkan seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan
3.      Media visual yang dibuat dan digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran  dan menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
4.      Gunakan gambar atau grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa mengorganisasikan informasi.
5.      Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara berdampingan.
6.      Ulangi sajian visual dan libatkan siswa meningkatkan daya ingat. Meskipun sebagian visual dapat dengan mudah diperoleh informasinya, sebagian lagi memerlukan pengamatan dengan hati-hati. Untuk visualnya yang kompleks siswa perlu dimint untuk mengamatinya, kemudian mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut setelah menganalisis dan memikirkan informai yang terkandung dalam visual itu. Jika perlu, siswa diarahkan kepada informasi penting secara rinci.
7.      Hindari visual yang tidak berimbang
8.      Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual
9.      Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca
10.  Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks
11.  Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila jumlah objekdalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, jumlah aksi terpisah yang penting yang pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas dan semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga  tidak terjadi penafsiran ganda.
12.  Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
13.  Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk menambah  informasi yang sulit dilukiskan secara visual seperti lumpur, kemiskinan, dan lain-lain, memberi nama orang, tempat, atau objek, menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan, atau katakan.
14.  Warna harus digunakan secara realistik
15.  Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen.
D.    Manfaat Media Visual
1.      Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda tergantung dari factor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak,seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong,dan sebagainya.media pembelajaran dapat mengatasi hal tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari.maka obyeknyalah yang di bawa ke peserta didik. Obyek yang di mkasud bias dalam bentuk nyata, miniature,model, maupun bentuk gambar-gambaryang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
2.      Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
3.      Media visual dapat menanamkan konsep dasar,yang benar ,konkrit dan realistiskan.
4.      Media visual membangkiktan .keinginan dan minat baru
5.      Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif ,kognitif dan psikomotorik
6.      Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

E.     Kelebihan dan Kekurangan Media Visual
1.      Kelebihan media visual
a.       Menarik
                        Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
b.      Lebih mudah diingat
                        Bentuk nyata, gambar, atau gambar bergerak akan lebih mudah diingat oleh para peserta didik.
c.       Variatif
                        Karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya.
d.      Dapat melibatkan anak untuk menggunakannya
                        Maksudnya disini, apabila media pembelajaran visual yang digunakan adalah media pembelajaran non proyeksi, para peserta didik dapat dengan langsung menyentuh dan belajar menerangkannya juga
e.       Repeatable, yaitu dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.
f.       Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membut orang berfikir lebih spesifik dari tulisan tersebut.
g.      Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik
h.      Dapat menanamkan konsep yang benar
i.        Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
j.        Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa
k.      Dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran
l.        Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan
m.    Dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata

2.      Kekurangan media visual
a.       Sulit dibawa bawa
Beberapa media pembelajaran visual yang memiliki ukuran besarcukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup merepotkan utnuk selalu dibawa-bawa 
b.      Membutuhkan listrik
Untuk media pembelajarn visual yang diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak digunakan dengan hati-hati.

c.       Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak
Salah satu keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.

d.      Lambat dan kurang pratis karena memerlukan pengamatan yang ekstra hati-hati
e.       Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak didengar. Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan
f.       Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita
g.      Biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat
h.      Pesan atau informasi yang panjang/rumit mengharuskan untuk membagi kedalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan dipahami

i.        Perlu adanya keterpaduan yang mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual sehingga ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text